JocoDEV

Contoh Aplikasi Sederhana Menggunakan Node JS

Node JS adalah platform open-source yang memungkinkan pengembang menjalankan JavaScript di sisi server. Ini adalah alat yang sangat populer, terutama untuk membuat aplikasi web. Pada artikel ini, kita akan melihat contoh aplikasi sederhana menggunakan Node JS, yang juga menunjukkan beberapa praktik terbaik dalam pengembangan menggunakan tipe modul (type module). Mari kita mulai!

Apa Itu Node JS?

Node JS adalah lingkungan runtime JavaScript yang didasarkan pada mesin V8 milik Google Chrome. Platform ini memungkinkan kita untuk menggunakan JavaScript untuk mengembangkan aplikasi server, yang biasanya menggunakan bahasa lain seperti PHP atau Python. Dengan menggunakan Node JS, kita dapat memiliki tumpukan pengembangan yang seragam dari frontend hingga backend, semuanya menggunakan JavaScript.

Node JS terkenal karena non-blocking I/O dan arsitekturnya yang berbasis event, yang menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk membangun aplikasi yang membutuhkan skalabilitas tinggi, seperti aplikasi chatting atau streaming.

Baca Juga: Membuat Aplikasi Tabungan dengan Node JS dan MySQL

Memulai dengan Node JS dan Type Module

Sejak Node JS versi 12.17, kita dapat menggunakan type module untuk mendukung penulisan kode menggunakan module ECMAScript. Secara default, Node JS menggunakan CommonJS, tapi kita dapat menyesuaikannya untuk menggunakan modul ES (ECMAScript). Dengan begitu, kita dapat menulis kode modern yang lebih konsisten dengan standar JavaScript yang digunakan di frontend.

Untuk membuat aplikasi Node JS menggunakan type module, kita perlu melakukan beberapa pengaturan awal. Mari kita bahas langkah-langkahnya.

Baca Juga: Metode String ECMAScript 6 dalam JavaScript

Instalasi Node JS

Sebelum mulai, pastikan Node JS sudah terpasang pada komputer Anda. Anda dapat mendownload Node JS dari nodejs.org. Setelah menginstalnya, periksa versi Node JS dengan perintah:

node -v

Pastikan Anda sudah menggunakan versi terbaru agar kompatibel dengan type module.

Membuat Project Node JS

Buat folder baru untuk proyek kita. Misalnya, kita beri nama aplikasi-sederhana:

mkdir aplikasi-sederhana
cd aplikasi-sederhana

Selanjutnya, inisialisasi proyek Node JS dengan perintah berikut:

npm init -y

Perintah ini akan membuat file package.json di dalam folder proyek kita. Edit file package.json tersebut dan tambahkan "type": "module" agar kita bisa menggunakan module ES.

{
  "name": "aplikasi-sederhana",
  "version": "1.0.0",
  "main": "index.js",
  "type": "module",
  "scripts": {
    "start": "node index.js"
  }
}

Membuat Contoh Aplikasi Sederhana

Mari kita buat contoh aplikasi REST API sederhana menggunakan Node JS. Aplikasi ini akan memiliki satu endpoint yang memberikan respon data JSON.

Buat file baru bernama index.js di dalam folder proyek.

import http from 'http';

const hostname = '127.0.0.1';
const port = 3000;

const server = http.createServer((req, res) => {
  res.statusCode = 200;
  res.setHeader('Content-Type', 'application/json');
  res.end(JSON.stringify({ message: 'Hello, Node JS!' }));
});

server.listen(port, hostname, () => {
  console.log(`Server berjalan di http://${hostname}:${port}/`);
});

Kode di atas menggunakan module http bawaan Node JS untuk membuat server. Pada setiap permintaan, server akan mengirimkan respons dalam bentuk JSON yang berisi pesan “Hello, Node JS!”.

Baca Juga: Membangun RESTful API dengan Go dan Gin

Menjalankan Server

Untuk menjalankan server, gunakan perintah berikut di terminal:

npm start

Setelah server berjalan, Anda bisa mengunjungi http://127.0.0.1:3000/ melalui browser atau menggunakan alat seperti curl untuk melihat respon dari server.

curl http://127.0.0.1:3000/

Anda akan melihat keluaran seperti ini:

{"message":"Hello, Node JS!"}

Praktik Terbaik Node JS dengan Type Module

Untuk menjaga kode agar tetap bersih dan dapat digunakan kembali, berikut beberapa praktik terbaik yang dapat diterapkan dalam aplikasi Node JS menggunakan type module:

1. Struktur Folder yang Baik

Untuk proyek yang lebih besar, pastikan untuk memisahkan berbagai bagian aplikasi Anda ke dalam beberapa folder. Sebagai contoh:

Ini akan membantu menjaga kode tetap terorganisir.

2. Gunakan import dan export

Dengan type module, kita bisa menggunakan import dan export alih-alih require dan module.exports dari CommonJS. Contoh:

File src/utils/helper.js:

export function getCurrentDate() {
  return new Date().toLocaleDateString();
}

File src/index.js:

import { getCurrentDate } from './utils/helper.js';

console.log('Tanggal saat ini:', getCurrentDate());

Menggunakan import dan export membantu membuat kode lebih modular dan mudah dipelihara.

3. Gunakan Middleware untuk Logging

Saat membangun aplikasi yang lebih kompleks, penting untuk memiliki logging yang baik. Anda bisa menggunakan middleware seperti morgan untuk mencatat permintaan yang datang ke server.

Untuk menginstal morgan, gunakan perintah berikut:

npm install morgan

Kemudian tambahkan ke aplikasi Anda:

import morgan from 'morgan';
import express from 'express';

const app = express();
const port = 3000;

app.use(morgan('dev'));

app.get('/', (req, res) => {
  res.json({ message: 'Hello, Node JS with Morgan!' });
});

app.listen(port, () => {
  console.log(`Server berjalan di http://localhost:${port}`);
});

Dengan morgan, Anda akan mendapatkan informasi detil tentang setiap permintaan, yang sangat berguna selama pengembangan dan debugging.

Baca Juga: Multi Middleware di Node JS Penyederhanaan Kode

Menggunakan Nodemon untuk Pengembangan

Selama pengembangan, Anda mungkin perlu menjalankan server berulang kali setiap kali ada perubahan pada kode. Untuk menghindari hal ini, gunakan Nodemon. Nodemon secara otomatis memulai ulang server setiap kali mendeteksi perubahan pada file proyek.

Instal Nodemon secara global dengan perintah berikut:

npm install -g nodemon

Kemudian jalankan aplikasi dengan perintah berikut:

nodemon index.js

Menggunakan Environment Variables

Menggunakan environment variables adalah salah satu praktik terbaik untuk menyimpan konfigurasi sensitif, seperti URL database atau API key. Anda bisa menggunakan modul dotenv untuk mengelola variabel lingkungan.

Instal dotenv dengan perintah berikut:

npm install dotenv

Buat file .env di root folder proyek Anda:

PORT=3000

Lalu gunakan dotenv di dalam aplikasi Anda:

import http from 'http';
import dotenv from 'dotenv';

dotenv.config();

const hostname = '127.0.0.1';
const port = process.env.PORT || 3000;

const server = http.createServer((req, res) => {
  res.statusCode = 200;
  res.setHeader('Content-Type', 'application/json');
  res.end(JSON.stringify({ message: 'Hello, Environment Variables!' }));
});

server.listen(port, hostname, () => {
  console.log(`Server berjalan di http://${hostname}:${port}/`);
});

Baca Juga: Mengenal Asyiknya CI/CD Gitlab untuk Node JS

Kesimpulan

Node JS adalah alat yang kuat untuk membangun aplikasi web modern. Dengan menggunakan type module, kita bisa menulis kode yang lebih bersih dan sesuai dengan standar terbaru JavaScript. Dalam artikel ini, kita telah melihat contoh aplikasi sederhana dan beberapa praktik terbaik dalam pengembangan menggunakan Node JS. Pastikan Anda selalu mengikuti perkembangan teknologi dan mengimplementasikan praktik terbaik agar aplikasi yang Anda buat tetap aman, cepat, dan mudah dipelihara.

Kehandalan Forwarder dalam Jasa Logistik Profesional

Jika Anda ingin belajar lebih lanjut tentang Node JS dan JavaScript, Anda bisa mengunjungi Mozilla Developer Network (MDN) yang merupakan salah satu sumber belajar otoritatif.

Exit mobile version